MENJADI PAHLAWAN

 Sigit Setyawadi

Mungkin tidak semua orang senang dengan cerita kepahlawanan. Tetapi saya senang. Sejak kecil semua komik wayang Mahabharata saya lahap. Saya hafal semua cerita wayang. Mulai dari Prabu Santanu, buyutnya para Pandawa dan Kurawa, sampai Pandawa seda atau meninggalnya Pandawa satu persatu, ketika mereka naik ke Mahameru yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya dewa dewa. Di pewayangan banyak nilai nilai kepahlawanan, pengorbanan diri demi orang lain.

Saat SMP, bacaan saya buku silat karangan Kho Ping Ho. Disana saya belajar bahwa orang yang akhirnya menjadi tokoh persilatan nomor satu adalah orang yang di masa kecilnya menderita. Kemudian ada satu titik dimana dia bertemu dengan seorang guru, dan kehidupannya berubah. 

Sekarang ini hobby saya nonton film, dan saya senang mengulang ulang sebuah film. Film bagus bisa belasan kali saya tonton. Terkadang hanya adegan yang saya suka, yaitu adegan kepahlawanan.  Seperti film Twilight Zone yang pertama, saat Edward yang vampir menolong Bella ketika akan tertabrak mobil. Atau film AVATAR, ketika tokoh Jake yang sedang terbuang membuat keputusan hidup dan mati. Dia berusaha menaiki burung paling ganas di planet Pandora, yang disebut bayangan terakhir. Akhirnya dia berhasil menyatukan seluruh penduduk karena siapapun yang bisa menjadi Toruk Makto (pengendara bayangan terakhir), akan dipatuhi semua suku di planet itu.

Dari semua kisah kisah pahlawan itu saya belajar, banyak dari mereka yang tadinya orang biasa saja. Kemudian pada saat yang tepat berani membuat sebuah keputusan kecil yang akhirnya mengubah semuanya.

Keputusan kecil ketika saya memutuskan untuk pindah ke kuadran kanan, merubah kehidupan saya.
Keputusan kecil itu telah mengubah saya dari seseorang yang tadinya kerja kerja dan kerja sehingga bahkan tidak tahu dimana sekolah anak saya. Menjadi seseorang yang memiliki begitu banyak waktu sehingga bisa terus bermain dengan anak. Dari seseorang yang tadinya khawatir dengan masa depan anak dan isteri sehingga mempersiapkan segala macam. Menjadi seseorang yang yakin bahwa masa depan anak dan isteri baik.

Bagaimana dengan Anda ? Apakah Anda berani menurunkan ego dan membuat keputusan kecil ?  Jika Anda belum memutuskan, segera putuskan. Saya yakin anda merupakan orang yg berani memutuskan.

Surabaya, 30 November 2018
Sigit Setyawadi

0 Response to "MENJADI PAHLAWAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel