Rajukan Inspirasi Anak Yang Hilang
Copas CROWN Afrial Tabrani (Crown 003) :
*Anak Yang Hilang*
Sikap *Tidak Teachable* adalah sikap yang menghambat dan merugikan bisnis sendiri. Karena sikap ini didasari oleh kepongahan, maka ia hanya akan mendatangkan efek domino egosentris dari duplikasi yang dibangun di atas arah yang salah.
Bagi saya, mitra yang tidak teachable ibarat *'Anak Hilang'*. Sebagai Upline kita pasti sedih melihatnya, sedih bukan karena merasa tidak dihormati (sebab *Upline bukan gila hormat*), tapi sebagai Upline kita sedih karena merasa seperti *dianggap 'Tidak Berguna' lagi*.
Sikap tidak teachable ini akan ikut menjauhkan mitra-mitra di bawahnya dari jangkauan dan pengaruh positif Upline Leadernya yang 'On System'. Akhirnya para mitra tersebut hanya mendapatkan *Contoh Buruk* bahwa ternyata *'Jalan Dengan Cara Sendiri'* bisa dilakukan...
Pada akhirnya semangat egosentris tersebut akan menjalar menginfeksi kemana-mana, melemahkan daya tahan bisnis dari dalam, dan akan menjadi bumerang yang segera mematikan bisnis dalam jangka pendek hingga menengah. Kenapa bukan jangka panjang? *Karena bisnis yang dibangun dengan pondasi egosentris seperti ini tidak akan sanggup bertahan untuk jangka panjang*. Impian menjadi Crown akan kandas di tengah jalan akibat masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi yaitu *Kesombongan*.
Ingat, kapal besar bisa tenggelam bukan karena banyaknya air di sekelilingnya, tapi karena banyaknya air yang masuk ke dalam kapal akibat kebocoran. *1 Sikap tidak teachable sama dengan 1 kebocoran*. Semakin banyak sikap tidak teachable, kapal bisnis Anda akan semakin cepat tenggelam.
Orang yang membangun bisnisnya dengan sikap keras kepala dan tidak mau dipimpin sesungguhnya hanya membangun istana pasir. Dia mengira dirinya akan sukses, padahal tidak. Dia mengira dirinya hebat, padahal tidak.
*Bagaimana mungkin bisa sukses kalau dia memotong peran Upline-nya?!*
*Bagaimana mungkin bisa hebat kalau dia memutuskan jalur 'Makanan Sehat' bagi pertumbuhan asetnya sendiri?!*
Tidak teachable kepada Upline yang menjalankan sistem berarti tidak percaya kepadanya. Padahal di puncak jalur tersebut kita akan bertemu dengan Upline Leader Crown kita. Memutus jalur itu berarti mengkerdilkan postur dan gestur bisnis sendiri. Bisnis pasti kehilangan daya ungkit karena 'Aura Crown' nya telah disingkirkan. *Katup kepemimpinannya berhenti hanya sampai pada diri sendiri yang tak punya nilai jual..!*
Ya, berbisnis sambil mengedepankan sikap tidak teachable sama halnya memberikan *'Junkfood'* kepada mitra-mitra sendiri. Bisnis akhirnya akan didera oleh banyak *'Penyakit'* di dalamnya, mulai dari penyakit biasa hingga penyakit berat.
Berulang-ulang selalu saya katakan bahwa edifikasi yang paling lemah adalah edifikasi diri sendiri, *sama sekali tidak ada faedahnya mengarahkan 'Lampu Sorot' kepada diri sendiri. Apalagi jika diri sendiri juga belum membuktikan apa-apa*.
Ingat selalu kodrat di bisnis ini, kita adalah Upline, dan kita adalah Downline. Jadi kita harus semakin mahir dalam menjalankan peran serta tugas itu silih berganti sesuai konteks.
Kita tak bisa menjadi Upline yang bijak tanpa sebelumnya belajar menjadi Downline yang bijak pula. Berusahalah memahami kebutuhan serta harapan Downline saat kita menjadi Upline. Begitu pun sebaliknya, berusahalah memahami harapan dan visi para Upline di saat kita sedang dalam posisi menjadi seorang Downline.
*Kesuksesan di 3i-Networks bisa tercapai dengan cara membangun kehebatan kolektif, bukan menonjolkan kehebatan individual*. Kurikulum dan materi edukasi yang dibangun adalah bertahap, berkelanjutan, dan merupakan satu kesatuan utuh, tak bisa dicomot hanya yang sesuai selera kita lalu mengabaikan yang lain kemudian menggantinya dengan hal-hal yang disukai dimana konteksnya berorientasi hanya pada kehebatan diri sendiri.
Jika ingin besar, jika ingin kuat, jika ingin stabil, dan jika ingin jangka panjang, bangunlah *Superteam* yang mewadahi perkembangan kehebatan kita secara bersama-sama dalam suasana kondusif, harmonis, dan berintegritas.
Jangan lagi biarkan Uplinemu bersedih karena merasa 'tak berguna' bagi bisnismu. Jangan biarkan cinta Uplinemu bertepuk sebelah tangan. *Mari terapkan sikap 'Teachable'* yang dimulai dari diri sendiri... Siap dibimbing, siap dipimpin, siap ditegur, siap diarahkan, dan siap berjalan bersama Upline di atas sistem yang *'Proven and Sustainable'*'!. Percayalah, ini merupakan salah satu cara terbaik untuk memiliki *'Bisnis yang Sehat.'*
Salam Pemenang.. Salam Juara.. Pasti Crown!
*Anak Yang Hilang*
Sikap *Tidak Teachable* adalah sikap yang menghambat dan merugikan bisnis sendiri. Karena sikap ini didasari oleh kepongahan, maka ia hanya akan mendatangkan efek domino egosentris dari duplikasi yang dibangun di atas arah yang salah.
Bagi saya, mitra yang tidak teachable ibarat *'Anak Hilang'*. Sebagai Upline kita pasti sedih melihatnya, sedih bukan karena merasa tidak dihormati (sebab *Upline bukan gila hormat*), tapi sebagai Upline kita sedih karena merasa seperti *dianggap 'Tidak Berguna' lagi*.
Sikap tidak teachable ini akan ikut menjauhkan mitra-mitra di bawahnya dari jangkauan dan pengaruh positif Upline Leadernya yang 'On System'. Akhirnya para mitra tersebut hanya mendapatkan *Contoh Buruk* bahwa ternyata *'Jalan Dengan Cara Sendiri'* bisa dilakukan...
Pada akhirnya semangat egosentris tersebut akan menjalar menginfeksi kemana-mana, melemahkan daya tahan bisnis dari dalam, dan akan menjadi bumerang yang segera mematikan bisnis dalam jangka pendek hingga menengah. Kenapa bukan jangka panjang? *Karena bisnis yang dibangun dengan pondasi egosentris seperti ini tidak akan sanggup bertahan untuk jangka panjang*. Impian menjadi Crown akan kandas di tengah jalan akibat masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi yaitu *Kesombongan*.
Ingat, kapal besar bisa tenggelam bukan karena banyaknya air di sekelilingnya, tapi karena banyaknya air yang masuk ke dalam kapal akibat kebocoran. *1 Sikap tidak teachable sama dengan 1 kebocoran*. Semakin banyak sikap tidak teachable, kapal bisnis Anda akan semakin cepat tenggelam.
Orang yang membangun bisnisnya dengan sikap keras kepala dan tidak mau dipimpin sesungguhnya hanya membangun istana pasir. Dia mengira dirinya akan sukses, padahal tidak. Dia mengira dirinya hebat, padahal tidak.
*Bagaimana mungkin bisa sukses kalau dia memotong peran Upline-nya?!*
*Bagaimana mungkin bisa hebat kalau dia memutuskan jalur 'Makanan Sehat' bagi pertumbuhan asetnya sendiri?!*
Tidak teachable kepada Upline yang menjalankan sistem berarti tidak percaya kepadanya. Padahal di puncak jalur tersebut kita akan bertemu dengan Upline Leader Crown kita. Memutus jalur itu berarti mengkerdilkan postur dan gestur bisnis sendiri. Bisnis pasti kehilangan daya ungkit karena 'Aura Crown' nya telah disingkirkan. *Katup kepemimpinannya berhenti hanya sampai pada diri sendiri yang tak punya nilai jual..!*
Ya, berbisnis sambil mengedepankan sikap tidak teachable sama halnya memberikan *'Junkfood'* kepada mitra-mitra sendiri. Bisnis akhirnya akan didera oleh banyak *'Penyakit'* di dalamnya, mulai dari penyakit biasa hingga penyakit berat.
Berulang-ulang selalu saya katakan bahwa edifikasi yang paling lemah adalah edifikasi diri sendiri, *sama sekali tidak ada faedahnya mengarahkan 'Lampu Sorot' kepada diri sendiri. Apalagi jika diri sendiri juga belum membuktikan apa-apa*.
Ingat selalu kodrat di bisnis ini, kita adalah Upline, dan kita adalah Downline. Jadi kita harus semakin mahir dalam menjalankan peran serta tugas itu silih berganti sesuai konteks.
Kita tak bisa menjadi Upline yang bijak tanpa sebelumnya belajar menjadi Downline yang bijak pula. Berusahalah memahami kebutuhan serta harapan Downline saat kita menjadi Upline. Begitu pun sebaliknya, berusahalah memahami harapan dan visi para Upline di saat kita sedang dalam posisi menjadi seorang Downline.
*Kesuksesan di 3i-Networks bisa tercapai dengan cara membangun kehebatan kolektif, bukan menonjolkan kehebatan individual*. Kurikulum dan materi edukasi yang dibangun adalah bertahap, berkelanjutan, dan merupakan satu kesatuan utuh, tak bisa dicomot hanya yang sesuai selera kita lalu mengabaikan yang lain kemudian menggantinya dengan hal-hal yang disukai dimana konteksnya berorientasi hanya pada kehebatan diri sendiri.
Jika ingin besar, jika ingin kuat, jika ingin stabil, dan jika ingin jangka panjang, bangunlah *Superteam* yang mewadahi perkembangan kehebatan kita secara bersama-sama dalam suasana kondusif, harmonis, dan berintegritas.
Jangan lagi biarkan Uplinemu bersedih karena merasa 'tak berguna' bagi bisnismu. Jangan biarkan cinta Uplinemu bertepuk sebelah tangan. *Mari terapkan sikap 'Teachable'* yang dimulai dari diri sendiri... Siap dibimbing, siap dipimpin, siap ditegur, siap diarahkan, dan siap berjalan bersama Upline di atas sistem yang *'Proven and Sustainable'*'!. Percayalah, ini merupakan salah satu cara terbaik untuk memiliki *'Bisnis yang Sehat.'*
Salam Pemenang.. Salam Juara.. Pasti Crown!
0 Response to "Rajukan Inspirasi Anak Yang Hilang"
Post a Comment